Kemarin tanggal 23 Desember 2011, hari jum’at pada pukul 01:30 Nurlan mengajakku nonton tapi aku merasa diajak ngedate. Sangking buru-burunya aku langsung mandi ganti baju, ganti tali sepatu, dan pada pukul 02:00 aku sudah siap. Namun, dia mengirim pesan singkat masih dirumah dan masih siap-siap. Lama sekali gumamku dalam hati. Dan yang bikin aku benar-benar kesal ketika dia bilang bahwa kami nonton tidak hanya berdua namun dengan Debbi, Dennis, Titis, dkk. Itu membuatku marah-marah sendiri. Aku pun keluar rumah dan menunggunya di luar gangku. Sekitar setengah jam aku menunggunya yang tak kunjung dating, memang rumahnya jauh yaitu di dome namun dia ga boleh ngaret waktu dong. Tak lama kemudian dia datang, namun malah keterusan jauuh sekalii. Dia oun menelpon ku dan ku beritau sedetail-detailnya. Akhirnya dia pun datang, di motor kami tidak banyak berbicara, kami hanya ngomong sepatah dua kata dan dia mengebut laju membawa motor sampai-sampai kami terloncat bersama. Hahaha.. sesampainya disana kami (XX1 Balcony) sama-sama pergi ke toilet. Aku tau apa yang sedang dilakukannya di toilet sama seperti yang aku lakukan yaitu, berkaca dan merapikan jilbab (aku) rambut (dia) maklum dia baru potong rambut. Haha !
Ketika diloket pembayaran karcis nonton, aku tidak menyangka dia yang membayarnya “emm.. so sweet” dalam hatiku. Kami nonton mission imposible4 padahal aku tidak mau namun karna gak ada film bagus lagi yaudaah.
Ketika masuk ke dalam teater 1 , dan mulai menaiki tangga untuk mencari tempat duduk kami dia menggandeng tanganku. Hatiku benar-benar degdegan dan kaget sekali, kami pun duduk di sembarang tempat yang bukan tempat duduk kami sebenarnya, namun tak apalah yang penting kami duduk. Haha, karena kami ketinggalan film 24 menit kami gak tau jalan ceritanya bagaimana, namun kami cukup ngobrol-ngobrol dan tertawa bersama hingga sebagian penonton menoleh kepada kami semua karena merasa terganggu. Karena kami tau didalam teater 1 ada debi dkk, akhirnya dia menampakan diri dengan alasan ke toilet agar dilihat kami berdua. “Ka’, ngerti gak filmnya ini?” tanyaku sambil berbisik. “Enggak.. hahaha” jawabnya. “Kenapa nonton ini?” . “Gapapa soalnya sudah janjian tadi sama Dennis”. “Tapi aku gak pernah nonton filmnya yang pertama loh”. “Sama aja mission imposible 1, 2, 3.. ga pernah nonton juga” sambil sedikit tertawa.
Kami pun melanjutkan untuk menonton. Dan ketika Debi kembali dari toilet bersama Dennis aku melihat mereka cukup dekat. Dan aku pun segera memberitahu Nurlan bahwa mereka dekat, kami hanya tersenyum. Gak lama kemudian dia menarik tanganku yang hampir keringat dingin, aku pun kaget dia mau ngapain. Ternyata dia memegangkan tanganku ke lehernya “panas?” tanyanya. “Iya kak, ko panas. Sakit kah?” jawab dan tanyaku. “Iya dek, hehe. Tapi ndapapa ko dek” “Keluar aja yuk ka, daripada tambah panas” “Gausah dek tanggung”.
Aku pun sering memperhatikan Nurlan yang sepertinya kedinginan berada didalam teater. Aku memperhatikan dan memanjakannya, OMG mukanya manis banget pas dia lagi didekatku. Tiba-tiba “Sit? Kamu sama Debbi tinggian siapa” “Gatau aku kak.” “Tinggian kamu kayaknya yah?” “Haha iya, dia pake highheels yang 5cm kak”. Kami pun tertawa bersama lagi, “Coba sini-sini sit”. Aku pun menurutinya, “Aku mau besender sit, nyampe gak yah?” dan ketika dia mau besender “Siti pendek betul, kecil makanya nda nyampe.” “Huh, sapa bilang coba kaka” “Sini nah” “Huu.. nda nyampe juga kaka juga pendek :p week”.
Taklama kemudian aku bertanya rencana habis ini mau kemana lagi, dia tidak menjawab dan ku ajak untuk photobox dia menolak. Dia benar-benar ga mau. Haha aneh sekali pikirku, dia bilang belum biasa dan malu.
Aku pun terus memaksanya, sambil ku pukul-pukul kecil tangannya. Namun dia tetap bilang “Engga”. Huh, hampir setengah film aku masih memukul-mukul kecil tangannya, dan tiba-tiba dia memegang dan menahan tanganku lagi sampai aku tidak bisa gerak. Aku mencoba melepaskan tanganku dan dia bilang “Siti nda bisa diam tangannya, mending begini aja”. Padahal dalam hatiku suda senang bangeet.. cumaan tanganku mulai keringat dingin dan aku melepaskan tanganku dari dia. Terlihat di mukanya dia kurang menyukai sikapku, aku pun sama dia semakin dekat sambil berbincang-bincang lokasi film ini, dan gak terasa tangan kami malah tergandeng seperti sepasang suami istri yang sedang melakukan pernikahan. Hahahah !! pasti tau kan gimana? Terus tangannya yang sebelah kanan menggandeng jari-jariku sambil dilipat kedua tangannya, sedangkan tangan kanan ku yang tergandeng seperti suami istri dengan tangan kirinya telah digandeng, dan tangan kiriku memegang jaketnya. Hahaha sebenarnya aku pengen terus-terusan begini, seandainya aku jadi pacar/kekasihnya. Gak bakal ku sia-siakan dia. Aku sudah cintaaaa banget sama dia, coba ada alat pengukur cinta biar dia tau semana besarnya aku cinta padanya.
Dan film pun berakhir, kami bangun dari tempat duduk dan dia mulai menggandeng tanganku saat menuruni tangga. Dan dipintu exit aku melepaskan gandengan itu karena merasa tidak enak kepada Debbi dan Dennis saat melihatnya. Kami pun gak tau mau kemana selanjutnya, sedangkan Dennis dan Debbi nge-pump.
Kami pun tak sengaja melihat ada sebuah acara yaitu acara menyanyi, padahal kami berdua ingin duet namun sayangnya acara itu khusus anak-anak. Hahaha kami segera ke lantai dua untuk menontonnya, pembawa acara dari acara tersebut menyanyikan sebuah lagu yaitu “Alamat palsu” Ayu Ting-Ting. Ketika aku dan Nurlan mendengar suara pertamanya di lirik pertama “Kemanaa..Kemanaa..Kemanaa” kami pun langsung lari dan kabur meninggalkan tempat karena suaranya yang lucu dan false. Haha, di jalan aku melihat Nurlan sedikit bergoyang saat mendengar reef nya, lucu bangeet sumpaah. Nurlan pun menarikku untuk melihat Debbi yang sedang nge-pump. Hiihh.. nda ngerti aku kalo masalah nge-pump dia pun menyuruhku untuk duduk disampingnya menemaninya nonton Dennis dan Debbi. Lalu setelah giliran Nurlan pun di ajak untuk nge-pump berdua Debbi. Ternyata mereka cukup berpengalaman.
Setelah itu aku mengingankan untuk ketempat lain, karena sudah bosan. Dia pun menyetujui permintaanku, dan dia sengaja menggandeng dan merangkulku seperti anak kecil di depannya Debbi. Dia bilang ingin memanas-manasin Debbi. Dia pun mengajakku untuk ke belakang yaitu pantai di belakang Balcony.
Kami berdiri di tempat paling ujung dan hanya berdua. Dan kami melakukan pembicaraan yang akunya sedikit gak nyambung karena lagi blank. Haha, dia bilang “Kalo mau nanya, nanya aja sit ku jawab ko”. Frontal “Kaka suka sama sapa?”. “Gak ada sit”. “Bohong”.
Dia mulai menceritakan semua isi hatinya yang membuatku sedikit menahan sakit karena dia akan menembak cewek yang sudah 3 tahun menunggunya, aku hanya bisa mendukung dan mensuportnya. Ketika dia bertanya siapa seseorang yang aku suka, aku hanya diam dan menjawab “Gak ada. Kaka tau sendiri kan”. Karena perbincangan itu mulai menyudutkanku, kami memilih untuk pulang karena sudah mendekati senja juga. Setelah keluar dari parkiran kami terus ngobrol, berbincang, dan bercanda tawa di motor di jalanan. Karena aku sudah gak kuat nahan rasa ini, aku bertanya padanya apakah dia menyukaiku atau tidak? Dia menjawab “Suka” sambil tersenyum. Lalu ku lanjutkan “Kalo sayang?”. “Sayang, sayang ko”. “Kalo cinta?” kami terdiam beberapa detik dan aku menjawab“Mungkin belum kali yah?”. “Iya mau, haha. Kalo pacaran kayanya belum deh sit”. “Hiihh, sapa yang nanya pacaran. Huh.. aku kan nda nanya itu wee”. Namun dalam hatiku sudah cukup puas menerima jawaban darinya J. Walaupun dia di incar 5 hati, 5 wanita, dan jatuh di 1 ½ hati :D haha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar